Friday, October 9, 2015

Jasa Siluet Wajah Samping

Hai guys, kalian pasti sering dong kasih hadiah atau kado ulang tahun atau gifts ke seseorang yang spesial maupun temen, kerabat, saudara... Biasanya gifts itu diberikan dalam bentuk barang kesukaan atau favorite deh. Udah sering dong liat orang kasih gifts dalam bentuk lukisan, karikatur dll ? Kami disini memberikan inovasi baru buat kalian yang mau kasih gifts unik ke orang spesial kalian. 

Kami memberikan jasa pembuatan SILUET WAJAH digital, yang didesain dengan sebuah aplikasi desain. Mau tau cara order nya, gampang nih :

1. Hubungi kami lewat email : bernavidafenny@gmail.com
2. Kirim foto tampak samping wajah (usahakan foto dengan jelas sehingga dapat menghasilkan siluet yang maksimal)
3. Hasil siluet soft file berupa format : jpeg, cdr (dikirim via email)
4. Untuk 1 wajah siluet samping : Rp 50.000.-
5. Paling lama 2 hari jadi (pesan dan bayar)

Berminat ? 

Contoh siluet yang sudah dibuat




TERIMAKASIH...


Reklamasi Pantai (Makalah)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan teknologi dalam segala aspek kehidupan manusia menjadikan manusia tidak pernah merasa puas dan akan terus mengembangkan dari yang sederhana hingga melewati batas sederhana. Begitupun dengan pekembangan teknologi konstruksi yang sekarang sudah dirasakan dibelahan dunia manapun.
Indonesia sebagai negara maritim mempunyai garis pantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Wilayah Laut dan pesisir Indonesia mencapai ¾ wilayah Indonesia (5,8 juta km2 dari 7.827.087 km2). Hingga saat ini wilayah pesisir memiliki sumber daya dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan peradaban dan kegiatan sosial ekonominya, manusia memanfatkan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan. Konsekuensi yang muncul adalah masalah penyediaan lahan bagi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Agar mendapatkan lahan, maka kota-kota besar menengok daerah yang selama ini terlupakan, yaitu pantai (coastal zone) yang umumnya memiliki kualitas lingkungan hidup rendah. Fenomena ini bukan saja dialami di Indonesia, tapi juga dialami negara-negara maju, sehingga daerah pantai menjadi perhatian dan tumpuan harapan dalam menyelesaikan penyediaan hunian penduduk perkotaan. Penyediaan lahan diwilayah pesisir dilakukan dengan memanfaatkan lahan atau habitat yang sudah ada,seperti perairan pantai, lahan basah, pantai berlumpur dan lain sebagainya yang dianggap kurang bernilai secara ekonomi dan lingkungan sehingga dibentuk menjadi lahan lain yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi dan lingkungan atau dikenal dengan reklamasi.


B.     Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud dengan Reklamasi ?
·         Apa tujuan dari teknologi Reklamasi ?
·         Apa saja manfaat dari teknologi Reklamasi ?
·         Apa saja jenis sistem pada teknologi Reklamasi ?
·         Apakah dampak positif dan negative dalam pelaksanaan teknologi Reklamasi ?


C.    Tujuan Makalah
·         Mengetahui dan memahami tentang teknologi reklamasi
·         Mengetahui dan memahami tujuan dari teknologi reklamasi
·         Mengetahui dan menelaah manfaat dari teknologi reklamasi
·         Mengenal dan menelaah jenis sistem pada teknologi reklamasi
·         Mengetahui dan memahami dampak yang ditimbulkan oleh teknologi reklamasi
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Reklamasi dan Teknologi Reklamasi
Menurut pengertiannya secara bahasam reklamasi berasal dari kosa kata dalam bahasa inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatuyang rusak. Secara khusu dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia disebutkan arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea). Arti reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah. Para ahli belum banyak mendefinisikan atau memberikan pengertian mengenai reklamasi pantai. Kegiatan reklamasi pantai merupakan upaya teknologi yang dilakukan manusia untuk merubah suatu lingkungan alam menjadi lingkungan buatan, yaitu daratan baru.
Dalam UU No. 27 tahun 2007, Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan , pengeringan atau drainase.
Pengertian dari reklamasi lainnya adalah suatu pekerjaan atau usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang tidak relatif berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Misalkan, dikawasan pantai, daerah rawa-rawa, dilaut lepas atau lepas pantai, ditengah sungai yang lebar maupun didanau. Pada dasarnya teknologi reklamasi hanya mengubah daerah pantai menjadi suatu wilayah daratan dengan teknologi-teknologi yang ada seperti drainase. Biasanya daerah yang menerapkan teknologi reklamasi ini termasuk daerah rendah yang sering terjadi genangan air seperti banjir atau pasang surut air laut yang berlebihan. Hal inilah yang membuat teknologi semakin berkembang hingga sekarang.

B.     Tujuan Teknologi Reklamasi
Biasanya teknologi reklamasi ini dilakukan oleh otoritas suatu negara atau kota atau pengelola kawasan yang memiliki laju pertumbuhan dan kemajuan yang tinggi dan membutuhkan lahan yang cukup luas, akan tetapi adanya keterbatasan dan ketersediaan lahan atau wilayah untuk mendukung laju pertumbuhan yang tinggi, sehingga diperlukan wilayah baru atau daratan baru.


 



Tujuan utama diterapkannya teknologi Reklamasi adalah menjadi wilayah berair yang relatif tidak berguna menjadi kawasan yang lebih baik dan bermanfaat.
Tujuan dari teknologi reklamasi adalah sebagai berikut :
o   Untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat gelombang laut
o   Untuk memperoleh tanah baru didepan garis pantai untuk mendirikan bangunan yang akan difungsikan sebagai banteng perlindungan garis pantai
o   Dalam alasan ekonomis, untuk mendirikan konstruksi atau bangunan dalam skala besar

C.    Manfaat Teknologi Reklamasi
Reklamasi pantai sudah menjadi alternatif dalam pemenuhan lahan perkotaan dan menjadi mutlak dikarenakan wilayah daratan yang semakin sempit. Kebutuhan dan manfaat reklamasi dapat dilihat dari segi aspek tata guna lahan, aspek pengelolaan pantai dan ekonomi. Tata ruang wilaya butuh direklamasi karena wilayah yang sudah rusak perlu diperdayakan menjadi lebih berguna. Untuk pantai biasanya diorientasikan ke pelabuhan, industry, wisata dan pemukiman yang perairannya dangkal butuh direklamasi agar menjadi lahan yang bisa berguna dan bermanfaat.
Terlebih lagi dengan daerah pelabuhan yang sangat wajib untuk dilakukan reklamasi dalam pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan fasilitas pelabuhan seperti tempat bersandarnya kapal, pelabuhan peti-peti kontainer , pergudangannya dan sebagainya. Pelabuhan ekspor-impor kini menjadi sangat luas karena direklamasi, supaya pemenuhan kebutuhan seperti pergudangan pangsa ekspo-impor yang berada dekat wilayah pelabuhan untuk mengurangi biaya transportasi.
Dalam aspek ekonomi adalah kebutuhan lahan untuk pemukan semakin, semakin mahalnya wilayah daratan dan berkurangnya daya dukung lingkungan darat menjadikan reklamasi adalah hal yang sangat penting dan menjadi pilihan bagi negara-negara maju atau kota metropolitan yang membutuhkan perluasan lahan dalam memenuhi kebutuhan untuk pemukiman. Manfaat lain reklamasi adalah mengurangi kepadatan penduduk yang sudah meledak di daerah perkotaan dan supaya tidak terjadinya pergusuran lagi didaerah perkotaan bagi warga yang tinggal dibantaran sungai karena dengan reklamasi berarti pemerintah memberikan wilayah baru untuk tempat tinggal.
Untuk aspek konservasi wilayah pantai, karena dikawasan pantai teretentu terjadi perubahan pola arus air laut sehingga mengalami abrasi, akresi yang memerlukan pembuat Groin (pemecah ombak) atau dinding laut sehingga reklamasi pun menjadi pilihan utama permasalahan tersebut. Reklamasi dilakukan diwilayah pantai guna mengembalikan konfigurasi pantai yang terkena abrasi terbentuk semula.
Reklamasi bukanlah mini-proyek, tetapi mega-proyek yang dilakukan oleh otoritas perkotaan. Dalam pelaksanaan reklamasi, diperlukan pemebelajaran atau penelitian seperti :
o   Pengendalian dampak negatif lingkungan
o   Suply air dan energy
o   Transportasi yang terintegrasi
o   Tata ruang dan wilayah
o   Struktur lapisan tanah reklamasi

D.    Sistem pada Teknologi Reklamasi
Secara umum bentuk reklamasi ada 2 yaitu, reklamasi menempel pantai dan reklamasi lahan terpisah dari daratan pantai induk. Cara pelaksanaan reklamasi tergantunga dari sistem yang digunakannya. Berikut ini sistem-sistem yang biasa diterapkan pada teknologi reklamasi :
o   Sistem Timbunan Reklamasi
Dilakukan dengan cara menimbun perairan pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut tinggi (high water level).
o   Sistem Polder Reklamasi
Dilakukan dengan cara mengeringkan perairan yang akan direklamasi dengan memompa air yang berada didalam tanggul kedap air untuk dibuang keluar dari daerah lahan reklamasi.
o   Sistem Kombinasi antara Polder dan Timbunan Reklamasi
Ini merupakan gabungan sistem polder dan sistem timbunan, yaitu setelah lahan diperoleh dengan metode pemompaan, lalu lahan tersebut ditimbun sampai ketinggian tertentu sehingga perbedaan elevasi antara lahan reklamasi dan muka air laut tidak besar.
o   Sistem Drainase Reklamasi
Sistem ini dipakai untuk wilayah pesisir yang datar dan relatif rendah dari wilayah di sekitarnya tetapi elevasi muka tanahnya masih lebih tinggi dari elevasi muka air laut.
Sistem timbunan cocok dilakukan pada daerah tropis yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi dan metode ini yang paling popular di Indonesia. Sistem polder dilakukan pada lokasi dengan kondisi drainase yang baik. Reklamasi sistem polder kurang cocok untuk daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat tinggi seperti di Indonesia.

E.     Dampak Positif dan Dampak Negatif Teknologi Reklmasi
Dalam melakukan reklamasi terhadap kawasan pantai, harus memperhatikan berbagai hal dan aspek atau dampak-dampak yang akan timbul oleh kegiatan reklamasi. Seperti halnya dampak lingkungan, sosial budaya maupun ekonomi. Contoh dampak lingkungan misalnya mengenai perubahan arus laut, hilangnya ekosistem penting, kenaikan muka air sungai yang terhambat untuk masuk ke laut yang memungkinkan banjir semakin parah, kondisi lingkungan di wilayah tempat bahan timbunan, sedimentasi, perubahan hidrodinamika yang semuanya harus tertuang dalam analisis mengenai dampak lingkungan. Dampak sosial budaya diantaranya adalah kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM (dalam pembebasan tanah), perubahan kebudayaan, konflik masyarakat, dan isolasi masyarakat. Sementara dampak ekonomi diantaranya berapa kerugian masyarakat, nelayan, petambak yang kehilangan mata pencahariannya akibat reklamasi pantai.
Berikut dampak akibat reklamasi pantai :
o   Dampak positif reklamasi pantai :
-          Ada tambahan daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga dapat dimanfaatkan untuk bermacam kebutuhan.


Dampak Positif Reklamasi Pantai

-          Daerah yang dilakukan reklamasi menjadi aman terhadap erosi karena konstruksi pengaman sudah disiapkan sekuat mungkin untuk dapat menahan gempuran ombak laut.
-          Daerah yang ketinggiannya dibawah permukaan air laut bisa aman terhadap banjir apabila dibuat tembok penahan air laut di sepanjang pantai.
-          Tata lingkungan yang bagus dengan perletakan taman sesuai perencanaan, sehingga dapat berfungsi sebagai area rekreasi yang sangat memikat pengunjung.


o   Dampak negatif reklamasi pantai :
-          Peninggian muka air laut karena area yang sebelumnya berfungsi sebagai kolam telah berubah menjadi daratan.



Dampak Negatif Reklamasi Pantai

-          Akibat peninggian muka air laut maka daerah pantai lainya rawan tenggelam, atau setidaknya air asin laut naik ke daratan sehingga tanaman banyak yang mati, area persawahan sudah tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam, hal ini banyak terjadi diwilayah pedesaan pinggir pantai.
-          Musnahnya tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu, apabila gangguan dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi perubahan cuaca serta kerusakan planet bumi secara total.


BAB III
PENUTUP

v  Kesimpulan
Kawasan perkotaan dekat pantai yang begitu pesat perkembangannya pasti membutuhkan wilayah yang semakin luas apalagi kondisi wilayah daratan yang sekarang semakin sempit. Oleh karena itu reklamasi menjadi pilihan utama bagi negara-negara yang pertumbuhannya sangat tinggi demi mendukung pemenuhan kebutuhan lahan. Reklamasi menolong segala aspek dari lingkungan, sosial budaya dan ekonomi. Misalnya dalam aspek ekonomi, permintaan wilayah pemukiman yang semakin marak, akan tetapi wilayah daratan yang semakin mahal serta menipisnya daya dukung, membuat teknologi reklamasi semakin laku dikalangan negara-negara maju.
Adakalanya, setiap kegiatan teknologi mempunyai kelemahan dan efek buruk untuk wilayah sekitarnya. Proses reklamasi tidaklah mudah, karena membutuhkan tahap yang begitu panjang. Kegiatan reklamasi juga mampu merusak segala aspek, seperti lingkungan yang menjadi minim seperti hilangnya ekosistem penting dalam laut, dalam aspek sosial budaya seperti hilangnya mata pencaharian para nelayan karena wilayahnya sudah berubah menjadi perkotaan dan masih banyak lagi.
Jadi, teknologi reklamasi ini masih butuh telaah lebih lanjut karena masih banyak aspek-aspek kehidupan yang akan dirusak oleh kegiatan ini.



DAFTAR PUSTAKA

Judul : Reklamasi Pantai, tanggal akses 10 Januari 2014
Judul : Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan, tanggal akses 10 Januari 2014
Judul : Reklamasi dan Revitalisasi, tanggal akses 10 Januari 2014




















Jembatan Cable Stayed (Makalah)






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Jembatan adalah salah satu struktur bangunan yang penting untuk dibangun yang berfungsi untuk menyeberangi jurang atau rintangan, seperti sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk membantu manusia, kendaraan, atau transportasi dalam berpindah dari satu lokasi menuju lokasi yang lain, disamping fungsi tersebut ternyata jembatan juga dapat digunakan sebagai fasilitas wisata yang cukup banyak diminati orang banyak, ditambah lagi jika jembatan diberikan teknologi pencahayaan lampu yang sangat menarik untuk dilihat.
Dengan perkembangan zaman maka jembatan tidak hanya dipandang sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, melainkan sebagai sarana untuk memperlancar kegiatan manusia, serta membantu berkembangnya suatu daerah yang selama ini sulit di akses, apalagi Indonesia ini sebagai negara yang berkembang, akses ke daerah-daerah ataupun ke kota sangat dibutuhkan, dengan adanya jembatan ini sangat membantu hal tersebut.
Begitu banyak jenis jembatan yang telah kita ketahui dan sudah banyak penerapannya dari negara Indonesia sendiri hingga negara dunia lainnya yang cukup maju dalam hal konstruksi jembatan. Salah satunya yang sangat popular di era ini adalah jembatan Cable Stayed. Sudah banyak negara-negara dibelahan bumi ini menggunakan teknik jembatan tipe Cable Stayed. Dalam makalah ini saya akan menelaah lebih jauh tentang jembatan Cable Stayed dengan beberapa contoh yang sudah ada di Indonesia.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu jembatan Cable Stayed ?
2.      Apa saja komponen pada jembatan Cable Stayed ?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan jembatan Cable Stayed ?

C.    Tujuan Makalah

1.      Mengetahui dan memahami apa itu jembatan Cable Stayed
2.      Mengetahui apa saja komponen pada jembatan Cable Stayed
3.      Mengetahui dan memahami apa saja kelebihan dan kelemahan jembatan Cable Stayed



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Jembatan Cable Stayed

Cable-Stayed merupakan salah satu teknologi yang sangat baik dalam membuat sebuah jembatan yang terbentang panjang, yang sudah banyak dipakai diberbagai lapisan negara salah satunya adalah Indonesia. Jembatan Cable-Stayed adalah struktur yang mempunyai sederetan kabel linear dan memikul elemen horizontal kaku (misalnya balok atau rangka batang). Jembatan Cable-Stayed terdiri atas sistem struktur yang meliputi suatu dek orthotropik dan balok girder menerus yang didukung oleh penunjang yang sangat kokoh, dan juga bentuk kabel yang  dibentang miring dan dihubungkan ke menara sebagai pondasi utamanya.
Untuk jembatan dengan bentang yang cukup panjang diperlukan struktur kabel (Cable-Stayed) yang berfungsi sebagai pilar-pilar penghubung dalam memikul sebagian besar dari beban jembatan yang kemudian dilimpahkan ke pondasi atau menara. Maksud pengembangan teknologi kabel ialah merangkai bentang-bentang pendek menjadi satu bentang panjang yang dapat menghasilkan kekuatan penopang yang lebih kuat untuk memikul berat jembatan itu sendiri ataupun lalu lintas yang melewati jembatan tersebut.

B.     Komponen Pada Jembatan Cable Stayed

Pada dasarnya setiap jenis jembatan pasti memiliki komponen. Komponen itu yang membentuk sebuah jembatan menjadi lebih kokoh, kuat maupun indah. Begitu pula dengan jembatan Cable Stayed, dengan komponen berikut :

a.       Sistem Kabel
Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar diantara dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara. Secara umum sistem kabel dapat dilihat sebagai tatanan kabel transversal dan tatanan kabel longitudinal. Pemillihan tatanan kabel tersebut didasarkan atas berbagai hal karena akan memberikan pengaruh yang berlainan terhadap perilaki struktur terutama pada bentuk menara dan tampang gelagar. Selain itu akan berpengaruh pula pada metode pelaksanaan, biaya dan arsitektur jembatan.
Tatanan sistem kabel dapat dilihat sebagai berikut :
-          Tatanan Sistem Kabel Transversal
Tatanan kabel tranversal terhadap areah sumbu longitudinal jembatan dapat dibuat satu atau dua bidang dan sebaliknya ditempatkan secara simetri. Ada juga perencana yang menggunakan tiga bidang kabel sampai sekarang belum dapat diterapkan di lapangan.

-          Tatanan Sistem Kabel Longitudinal
Tatanan kabel longitudinal jembatan mempunyai banyak variasi tergantung pada pengalaman perencana menentukan perbandingan antara bentang dengan tinggi menara. Untuk bentang yang lebih pendek, kabel tunggal mungkin sudah cukup untuk menahan beban rencana. Utuk bentak utama yang panjang dan bentang tidak simetris yang menggunakan angker, variasi tatanan kabel tidak cukup dengan kebutuhan secara teknis tetapi harus mengahasilkan konfigurasi dasar tatanan kabel longitudinal yaitu, radial, harpa, bentuk kipas dan bintang.



b.      Gelagar
Bentuk gelagar jembatan Cable Stayed sangat bervariasi namun yang paling sering digunakan ada dua yaitu stiffening truss dan solid web.Stiffening truss digunakan untuk struktur baja dan solid web digunakan untuk struktur baja atau beton baik beton bertulang maupun beton prategang.

Bentuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk solid web karena memiliki kemudahan dalam pekerjaannya .
Gelagar yang tersusun dari solid web yang terbuat dari baja atau beton cenderung terbagi atas dua tipe yaitu,
-     Gelagar pelat (plate girder), dapat terdiri atas dua atau banyak gelagar,

-   Gelagar box (box girder), dapat terdiri atas satu atau susunan box yang dapat                   berbentuk persegi panjang atau trapezium.


c.       Memua atau Pilon

Pemilihan bentuk pilon sangat dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika dan kebutuhan perencanaan serta pertimbangan biaya. Tipe menara dari berbagai konstruksi dapat berupa portal berbentuk trapezium, menara kembar, menara A dan menara tunggal. Fungsi menara menyalurkan beban dari jalan raya melalui kabel kemudian diteruskan ke pondasi.
     



C.    Kelebihan dan Kekurangan pada Jembatan Cable Stayed
Setiap hal didunia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada segala sesuatu yang begitu sempurna, yang ada hanyalah sesuatu yang sudah ada tetapi disempurnakan dengan mengurangi kekurangan tersebut tetapi tidak menghilangkan kekurangan itu. Dalam hal konstruksi jembatan juga mempunyai kelebihan dan kekurangan seiring berjalannya waktu dan banyaknya penemuan-penemuan terbaru.
Berikut ini adalah kelebihan atau keunggulan dari teknologi konstruksi jembatan Cable Stayed :
-          Jembatan akan tahan terhadap hempasan angin
-          Konstruksi jembatan terlihat  lebih kokoh dan kuat serta berbahan ringan
-          Mudah untuk dikerjakan karena sistem komponen adalah baja
-          Jika kabel satu putus maka tidak serta merta jembatan akan runtuh
-          Murah dalam pemeliharaannya karena menggunakan bahan baja dalam pembuatannya
Setelah memahami apa saja kelebihan pada jembatan Cable Stayed, berikut kekurangan dari jembatan Cable Stayed :
-          Dalam metode pengerjaannya diperlukan ketelitian
-          Bentang main span terbatas karena keterbatasan sudut kabel
-          Untuk menambah panjang span diperlukan pilon yang makin tinggi dengan konsekuensi gaya tekan pada deck makin besar.



BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Jembatan adalah suatu struktur yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari serta sarana atau akses suatu daerah untuk mengalami perkembangan karena terhubungnya satu sama lain. Salah satu jembatan yang sangat marak diterapkan diberbagai negara adalah jembatan Cable Stayed, dimana menerapkan tatanan kabel dengan berbagai variasi. Teknologi yang digunakan juga sangat mendukung jembatan tersebut.

Jembatan Cable Stayed memiliki banyak keunggulan yang sangat cocok untuk kondisi Indonesia. Dan jembatan ini memiliki daya tarik yang baik, tidak hanya dalam sistem konstruksinya tetapi juga desain yang indah dan tak sedikit menjadikan jembatan ini sebagai area wisata.





DAFTAR PUSTAKA

Judul : Perancangan Jembatan Cable Stayed , tanggal akses 10 Januari 2014
Judul : Metoda Konstruksi Jembatan Cable Stayed, tanggal akses 10 Januari 2014
Judul : Keindahan Jembatan Dengan Metode Teknologi Cable Stayed, tanggal akses 10 Januari 2014
Judul : Jembatan Cable Stayed , tanggal akses 10 Januari 2014